27/9/2025- Kota Lubuklinggau Sum Sel merupakan salah satu kota berkembang di Provinsi
Sumatera Selatan yang mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun
ke tahun.
Feri Isrop, S.H.Saat diwawancarai awak media minggu 28 September 2025 menawarkan program strategi dalam penanganan sampah yang makin mengkhawatirkan dan memberikan rincian konsep kepada pemerintah kota lubuk linggau.
Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk Kota Lubuklinggau
tahun 2024 mencapai 245.287 jiwa, dengan mayoritas berada pada kelompok
usia produktif, yaitu sebanyak 160.050 jiwa atau sekitar 65,25% dari total
populasi.
Pertumbuhan penduduk yang signifikan ini berimplikasi pada
meningkatnya konsumsi barang dan jasa, sehingga volume sampah rumah
tangga yang dihasilkan pun terus bertambah.
Secara umum, rata-rata setiap
orang menghasilkan sekitar 0,7–1 kg sampah per hari, yang berarti secara
teoritis Kota Lubuklinggau berpotensi menghasilkan 171–245 ton sampah
rumah tangga per hari.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa volume sampah harian di
Lubuklinggau pada kondisi normal mencapai sekitar 41 ton per hari.
Namun pada momen tertentu seperti bulan Ramadhan, terjadi lonjakan signifikan
hingga lebih dari 178 ton per hari. Kondisi ini menandakan bahwa pola
konsumsi masyarakat memiliki pengaruh besar terhadap timbulan sampah. Di
sisi lain, kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lubuk Binjai yang
menggunakan sistem sanitary landfill semakin terbebani.
Kajian proyeksi
menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun mendatang, volume sampah
yang masuk ke TPA diperkirakan mencapai 413.727,30 m³, sehingga
membutuhkan tambahan lahan sekitar 8,293 hektar untuk menjaga
keberlangsungan operasional.
Apabila permasalahan sampah tidak dikelola dengan baik, berbagai
dampak negatif dapat terjadi. Pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit
akibat sampah yang menumpuk, serta potensi banjir akibat tersumbatnya
saluran air oleh sampah anorganik menjadi ancaman nyata bagi kesehatan
masyarakat dan keberlangsungan ekosistem
Dalam rangka mencapai visi tersebut, dibutuhkan sistem
pengelolaan sampah yang efektif, efisien, dan berkelanjutan. Salah satu
langkah inovatif yang telah diinisiasi adalah program “Kota Bebas Sampah
Rumah Tangga” dengan konsep “Satu Kelurahan Satu Alat Angkut”
bertujuan untuk memperkuat pengelolaan sampah sejak dari sumber (rumah
tangga) hingga ke TPA. Program ini sekaligus menekankan pentingnya
partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah guna
menciptakan tata kelola lingkungan yang lebih baik.
Dengan demikian, pengelolaan sampah di Kota Lubuklinggau bukan
hanya sekadar isu teknis, melainkan tantangan multidimensi yang menyangkut
aspek lingkungan, kesehatan, sosial, hingga pembangunan berkelanjutan. Oleh
karena itu, diperlukan strategi komprehensif yang melibatkan seluruh
pemangku kepentingan agar permasalahan sampah dapat diatasi secara
sistematis dan berkesinambungan.
Program ini bertujuan untuk:
1. Menciptakan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan
berkelanjutan di seluruh kelurahan di Kota Lubuklinggau
2. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
sampah rumah tangga
3. Mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA)
4. Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh
warga
5. Mengoptimalkan sumber daya dan anggaran pengelolaan sampah kota ( Red*)

Posting Komentar